Dua jenis resep cake
Menurut pengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dra Mutiara D. M Kes,berdasarkan metode pembuatannya, secara garis besar ada dua jenis cara pembuatan resep kue, yaitu resep cream cake, dan resep sponge cake.
1. Cream cake
ciri utamanya adalah proses cara membuat cake diawali dengan mengocok mentega atau margarin dengan gula. Pengocokan biasanya dilakukan hingga lunak atau berbentuk krim yang halus. Setelah campuran krim ini halus, barulah ditambahkan telur, lalu resep bahan lain seperti terigu. Resep cream cake biasanya menggunakan lemak yang banyak dan telurnya lebih sedikit dibandingkan jenis sponge cake.
Lemak yang dimaksud adalah mentega (dari hewani) atau margarin (dari tumbuhan), atau bahkan minyak. Yang menyenangkan, jenis cake ini tingkat kegagalannya lebih rendah dibandingkan sponge cake. Pasalnya, cake ini memang berciri khas lebih padat dibanding sponge cake.
contoh cream cake : marmer cake, Sacher cake, atau fruit cake
2. sponge cake
yaitu cake yang diawali pembuatannya dengan mengocok telur dan gula hingga mengembang. Untuk tahap ini, pengocokan memang agak lama karena biasanya hasilnya harus benar-benar mengembang hingga kaku.
Cake ini menggunakan telur yang banyak, namun rendah lemak. Dan lemak yang digunakan, misalnya mentega atau margarin, biasanya dicairkan terlebih dulu. setelah pengocokan telur dan gula, barulah bahan lain seperti terigu dimasukkan ke dalam adonan. Barulah giliran resep lemak cair yang dimasukkan ke dalam adonan.
Benarkah memasukkan terigu dan lemak cair tidak boleh menggunakan mikser? memasukkan terigu dan lemak cair bisa saja menggunakan mikser, namun dengan kecepatan rendah. Dan jangan terlalu lama.
contohnya adalah chiffon cake dan bolu.
Pada chiffon cake proses pembuatannya putih telur dikocok terpisah dari kuning telur. Untuk lemak pun chiffon cake memilih minyak, bukan mentega. Hasilnya, tekstur kue berlubang-lubang mirip spons.
Terigu dan bahan pengembang
Berdasarkan kadar glutennya (protein dalam terigu), tepung terigu dibagi 3:tepung terigu kadar gluten tinggi, sedang dan rendah.
Untuk membuat kue, menggunakan terigu dengan kadar gluten sedang, sebaiknya menggunakan terigu bergluten tinggi, hasilnya akan keras. Terigu bergluten tinggi memang biasa dipakai untuk membuat roti.
Jika menggunakan terigu berkadar gluten rendah, hasilnya cake Anda akan banyak remahnya. ada juga orang yang mencampur resep terigu dengan tepung maizena. Tujuannya supaya cake terasa lunak. Namun remahnya memang jadi lebih banyak.
Bahan Pengembang
Bahan pengembang yang paling populer adalah baking powder, soda kue, dan pengembang jenis pasta (biasanya berwarna kuning cerah dan dikemas dalam mangkuk kecil).
Baking powder biasanya lebih aktif sebagai pengembang karena mengandung asam. Namun pada dasarnya, kedua jenis ini berbahan baku bikarbonat. Jika baking powder yang digunakan terlalu banyak, kue akan mengembang dan berlubang-lubang besar.
Untuk pengembang jenis pasta, biasanya juga bersifat emulsifier atau bahan yang mengikat lemak dan cairan (telur pun dianggap cairan, red). Jadi pengembang jenis ini biasanya banyak digunakan untuk jenis sponge cake.
Untuk resep cream cake, tidak pakai pun tidak apa-apa, karena tidak banyak mengandung cairan.
Kenali oven
Karakter oven itu berbeda-beda, baik oven gas, listrik, atau oven kompor. kita harus mengenal sifat oven dengan baik.
Ada oven yang jika dipakai, cake bagian bawah sudah matang namun bagian atas masih basah. harus juga diperiksa suhu oven. Karena panas oven tergantung dengan cake yang kita panggang. Apakah cake itu tebal, atau tipis (seperti untuk membuat bolu gulung, red), ataukah kita memanggang beberapa kue sekaligus.
Penyebab kegagalan
Penyebab lain kegagalan adalah saat pengocokan adonan selain hal-hal di atas. Misalnya pada sponge cake Terkadang, pengocokan telur dan gula belum mengembang, namun sudah ditambahkan resep bahan lainnya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah cetakan. Untuk jenis sponge cake, cetakan yang telah diolesi margarin lebih baik dialasi kembali dengan kertas roti, agar cake tidak lengket saat matang. Sedangkan pada jenis cream cake, cetakan tidak perlu lagi dialasi kertas roti. ”Karena jenis kue ini memang sudah banyak mengandung lemak, jadi lebih mudah lepas dari cetakan.
Namun ada pula jenis cake yang bermusuhan dengan lemak. Yaitu untuk chiffon cake, cetakan atau loyang tidak boleh mengandung minyak atau lemak. Jika tidak, maka cake tidak akan mengembang dan tinggi.
Jenis-Jenis Mentega
Mentega atau butter dalam bahasa Inggrisnya, terbuat dari kocokan krim. Mayoritas kandungannya adalah lemak susu (80 persen). Sisanya adalah air dan susu padat. Mentega ada yang tawar dan ada pula yang asin.
Margarin regular sering juga disebut margarin brick atau hard terbuat dari minyak nabati. Penambahan susu padat pada margarin regular membuat rasanya tidak jauh berbeda dengan mentega. Pada margarin juga terdapat air, pewarna, zat aditif–termasuk vitamin A dan D. Seperti mentega, margarin hard juga memiliki lemak 80 persen.
Biasanya, untuk membuat roti digunakan mentega tawar. Selain rasanya, daya tahan kedua jenis mentega ini juga berbeda. Mentega asin cenderung lebih tahan lama karena garam yang ada pada mentega asin dapat bertindak sebagai pengawet.
Jenis lain, Cultured butter, mengandung 80 persen lemak susu. Tersedia dalam pilihan asin, agak asin, dan tawar. Mentega ini telah diberi zat tambahan yang membuat rasanya menjadi unik.
Ada juga Whipped butter, yaitu mentega yang telah mengalami peningkatan volume dengan cara meresapkan udara di dalamnya. Tak heran jika rasanyapun lebih lembut dan mudah dioleskan. Apalagi jika didinginkan, bentuknya tidak mudah berubah.
Sedang light/calorie-reduced butter adalah mentega yang hanya memiliki 60 persen lemak susu karena kandungan air dan susu padatnya lebih banyak. Mentega light mudah teroles rata. Namun, jika Anda mencoba mensubstitusi mentega hard dengan light untuk memanggang, tekstur makanan yang dipanggang akan menjadi lebih lembut.
Pilihan terbaik bagi kesehatan ialah margarin. Lalu bagaimana dengan mentega? Pakailah mentega untuk jenis masakan yang mengandalkan mentega sebagai perasa utama. Misalnya saja butter cookies, pound cakes, atau flaky croissants.
Jika kebetulan Anda kehabisan mentega, Anda bisa memakai margarin hard sebagai penggantinya. Ingat, pemakaian margarin soft pada masakan yang semestinya memakai mentega akan membuat tekstur dan volume masakan Anda menjadi berbeda.
Tips lain:
Tips:
1. Perhatikan resepnya, takarlah bahan-bahan dengan tepat dan ikuti tahap pembuatannya.
2. Siapkan peralatan sebelum membuat kue. Jangan sampai adonan Anda sudah siap sedangkan loyang belum disiapkan.
3. Panaskan oven sekitar 15 sampai 20 menit sebelum digunakan. Panas idela untuk cake antara 175 hingga 200 derajat celsius. Dan jangan lupa, kenali sifat-sifat oven Anda.
4. Untuk mengetes kematangan, Anda dapat menusuk bagian tengah dengan lidi bersih. Jika saat di angkat tidak ada adonan yang melekat, berarti kue sudah cukup matang. Segera keluarkan dari oven dan keluarkan dari cetakannya. jangan didiamkan dalam oven terlalu lama, karena proses pematangan akan terus berlanjut.
Semoga artikel dari blog sebelah tentang Tips Cara membuat Cake ini bermanfaat ya??? terutama bagi yang suka memasak, memasak cake tentunya
Sabtu, 04 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar